Assalamualaikum.
Hai blogger.. apa kabar? Dan selamat malam
yang buram kusam kayak hati aku ini... kacau balau.
Ya kacau balau, jadi ceritanya aku itu buat status di FB
(budak medsos sih) dan dari status itu
banyak yang salah kaprah dan menyudutkan aku. Sementara status itu dibuat
berdasarkan argumen pribadi aku yang kata mereka aku menjatuhkan nama baik
salah satu Instansi (gak usah disebut, nanti ikutan heboh pula). Argumen dalam
dunia hukum dan politik itu Argumen setiap orang benar. Nah sayangnya banyak
orang yang tidak terima argumen orang lain. Seakan-akan semua manusia dibumi
ini harus mempunyai sudut pandang dan perspektif yang sama, hal yang biasa menjadi luaaar
biasa heboh (susah kalo artis banyak fans yang tertunda alias haters kwwkwkwk)
ya begitulah, untungnya ku masih punya orang-orang dengan argumen yang sama,
dan setiap aku bertanya That is my false??? THEY said NO. Its that Not Ur
false, just different path. Ok thanks to be stay with me... setidaknnya kalo
ada lebih dari 5 orang yang menyemangati its means that Im not bad, N my
argument not False. meskipun terus melebar dan di lebarkan kemana-mana yah masalahnya, namanya juga manusia yang amat sangat terpelajar itu ndak mungkin mau ngalah sama manusia tanpa gelar kayak aku ini... selain itu agak heran sama manusia-manusia yang berani cuma jadi followers berada dibelakang orang yang amat terpelajar ndak pernah mampir di sosmed aku, mendadak mampir menjadi komentator yang sok pahlawan sekali... yuhuuuuuu luar biasa anehnya... selagi saya masih punya Allah bersama saya manusia dan mulutnya tidak akan pernah jadi masalah...
Dan akhirnya status itu aku privasi, demi menjaga nama baik
komentator yang notabenenya adalah seorang “yang amat terpelajar”, rasanya
comennya g etis sama jabatannya itu jadi lebih bagus kalo aku privasi agar
namanya tetap baik n tidak rusak dimata banyak orang yang mengenalnya karena
attitude yang seperti itu. Sebenarnya cerita sama semua orang itu melegakan,
tapi ada yang kurang rasanya, yaaa aku tidak menceritakan dengan pasanganku...
dan aku rasa saat aku menceritakan semuanya kepada dia, dia akan lebih
memahamiku dan mengerti kemudia aku merasa lebih Ploooooong....
Sayangnya aku salah, orang yang aku pikir akan meringankan
beban pikiranku, memeluk aku dengan resah ini malah tambah memojokan aku, ok
mungkin kita tidak sependapat, pandangan kita berbeda... tapi tak bisakan dia
berbicara dengan cara yang seharusnya dilakukan oleh seorang calon suami. Tidak
dengan menceramahi, berbicara tentang hubungan horizontal maupun vertikal
disituasi yang tidak tepat. Ya,, aku hanya berharap kata-kata yang lebih
menenangkat semisal “sudahlah, jangan dibahas lagi, lupakan saja dan jangan
diulangi, kamu sudah tw bagaimana sifat orang, ada yang suka ada yang enggak
dengan pendapat orang lain. Lebih baik lebih memperhatikan hal itu, jangan
bersedih lagi, itu Cuma buang waktu” JUST IT. Setidaknya jika dia nggak bisa
ngasih bahunya dan pelukkannya itu saat aku kehilangan arah, berilah kata-kata
yang menyenangkan dan menenangkan bukan menghujat, Ini aku... yang akan
mendampingi sisa umur hidupmu, bukan Musuh yang harus kau hujat dan tinggalkan
saat segerombolah orang mengucilkanku begitu saja. Bagaimana aku bisa
mempercayakan hiduplu padamu jika untuk berlindung padamu saja aku tak dapat
tempat?????... yaaaaa sekian lama kita bersama sudah terlalu banyak masalah
yang aku hadapi sendiri tanpa mu (yang aku harap bisa menguatkan langkah
kakiku) bahkan terkadang kau datang dan menambah semuanya menjadi semakin
runyam seperti sekarang. Lalu ketika aku mengeluh terus saja kau ucapkan
(lelaki selalu salah, wanita selalu benar) seolah lelaki suci akan kesalahan
karena wanita tak mau mengalah... kau lupa??? Sudah terlalu banyak aku
mengalah, sudah ribuan maaf aku hamburkan begitu saja untukmu, sudah sekian
banyak aku memaklumi kamu dengan ingkar janji dari mulut manismu itu..... engkau
terus melarangku mengeluh di sosial media, berpura tegar dan menahan semuanya
sendiri. Aku tak bisa, aku tak bisa membungkam sakit ini sendiri dibumi, kamu lihat bagaimana hujatan-hujatannya terhadapku??? lihatlah dia... lihat dan perhatikan saja aku yang juga kau hujat ini. Cuma Allah
yang terus aku pegang untuk bertahan karna percaya pada manusia adalah
jurang...
Bagaimana bisa aku begitu menghambakanmu yang semakin lama
semakin sering mengacuhkan perasaanku... iya katamu sebentar akan segera
menghubungiku setelah sholat dzuhur... yaaaa... ini sudah adzan Isya kau tak
jua menghubungiku...sebentar... iya sebentar... seandainya nyawaku tak sampai
besok pagi, sebentarmu akan jadi selamanya untukku....
Duhai engkau yang terus berada diseberang jalan... semakin
lama kian menjauh dari pandang... karna jarak yang terus kau ciptakan semakin
panjang...
You know guys... when a woman is in a mess, she needs no
words, no questions, and no explanations... she needs nothing but a HUG” like
me..