Blog ini kAlo diIbarat telOr, gOlongan teloR orak-aRiklah...
Yang G jelas karuan Putih Mana kuning...
Tapi TEteup enak rasanya...
Seperti bLog inI..
BiAr G jelas bentuk n tampilannya,
yang penting banyak Ilmunya...

(^_^)V

Met berkunjung..... jangan Lupa Dikomen ya...
Makasih... semoga bermanFaat.... Bagi saya maupun anDa....

Minggu, 18 Desember 2011

Coffea arabica and Hypothenemus hampei




 
Sebelumnya, tidak ada yang istimewa dari kopi menurut aku... udah pahit, item dan bikin nggak ngantuk pula... tapi semua berubah ketika aku menemukan Lubang kecil pada diskus yang ada pada buah kopi... penasaran itu semakin menjadi-jadi sehingga aku memutuskan untuk menyelesaikan Praktek Lapanganku dengan membahas Kopi dan hewan kecil unik ini, kecil tapi sangat berdampak besar dan benar2 merugikan... cekedot yoook tentang kopi dan binatang kecil dan lucu ini..... ^___^

A.  Tanaman Kopi
                                                          
1.    Klasifikasi

       Klasifikasi Kopi berdasarkan  USDA (2002) dalam Simanjuntak (2011) adalah:
Kingdom         : Plantae
Sub kingdom   : Tracheobionta
Super divisi     : Spermatophyta
Divisi               : Magnoliophyta
Class                : Magnoliopsida/Dicotyledons
Sub class         : Asteridae
 Ordo               : Rubiales
Famili              : Rubiaceae
Genus              : Coffea
Spesies            : Coffea arabica Linn.
2.    Botani
       Menurut Campbell (2000) dalam Octaviani (2007) C. arabica merupakan tanaman perdu tahunan yang memiliki akar tunggang.  Tingginya antara 7-12 m dan mempunyai cabang. Percabangan sekunder sangat aktif bahkan pada cabang primer di atas permukaan tanah membentuk kipas berjuntai menyentuh tanah. Panjang cabang primer rata-rata mencapai   123 cm sedangkan  ruas cabangnya pendek-pendek.  Batang tanaman C. arabica berkayu, keras dan tegak dengan warna putih keabu-abuan.
       Pada ruas-ruas cabang tanaman terdapat daun yang lebat.  Daun tersebut tunggal dan berbentuk bulat telur.  Tepi daun rata dengan ujung yang runcing.  Namun, pada bagian pangkal terlihat tumpul.  Daun tanaman C. arabica ini mempunyai panjang kira-kira 5-15 cm dan lebar 4-6,5 cm. Secara keseluruhan, daun tampak mengkilat dengan bentuk pertulangan daun menyirip.  Daun yang sudah tua berwarna hijau tua, sedangkan daun yang masih muda (flush) berwarna coklat kemerahan.  Apabila tanaman C. arabica ditanam tanpa penaung, tepi daun menjadi bergelombang dan helaian mengatup ke atas.  Oleh karena itu, sepintas bentuk daun tampak oval meruncing ramping.  Dalam kondisi normal ada penaung, daun berbentuk oval datar memanjang dan berwarna hijau sangat tua.
       Bunga tanaman C. arabica merupakan bunga majemuk (muncul secara berkelompok).  Bunga ini tumbuh di ketiak daun dengan bentuk menyerupai payung.  Mahkota bunga berbentuk bintang dan berwarna putih.  Masing-masing bunga mempunyai diameter sekitar 1-1,5 cm.  
       Tanaman kopi umumnya akan mulai berbunga setelah berumur ± 2 tahun.  Mula-mula bunga ini keluar dari ketiak daun yang terletak pada batang utama atau cabang reproduksi.  Tetapi bunga yang keluar dari kedua tempat tersebut biasanya tidak berkembang menjadi buah, jumlahnya terbatas, dan hanya dihasilkan oleh tanaman-tanaman yang masih sangat muda.
       Bunga yang jumlahnya banyak akan keluar dari ketiak daun yang terletak pada cabang primer.  Bunga ini berasal dari kuncup-kuncup sekunder dan reproduktif yang berubah fungsinya menjadi kuncup bunga.  Kuncup bunga kemudian berkembang menjadi bunga secara serempak dan bergerombol.  Tidak berbeda dengan bunganya, buah tanaman ini juga tumbuh berkelompok atau bergerombol.  Walaupun ukuran buah cukup besar, dompolan buah kurang rapat.  Buah yang masih muda berwarna hijau bersih, sedangkan buah yang sudah masak berwarna merah cerah.
       Bentuk buah adalah bulat telur dengan diameter lebih kurang 10-15 mm.  Di dalamnya terdapat biji yang berjumlah dua berbentuk bulat panjang.  Berat 100 buah masak merah rata-rata 196 gram. 

3.    Syarat Tumbuh
       Kondisi lingkungan tumbuh tanaman kopi yang paling berpengaruh terhadap produktivitas tanaman kopi adalah tinggi tempat dan tipe curah hujan.  Sebab itu, jenis tanaman kopi yang ditanam harus disesuaikan dengan kondisi tinggi tempat dan curah hujan di daerah setempat.  Jenis kopi Arabika dapat tumbuh pada ketinggian 700 -1.400 m dpl, dengan suhu udara harian 15 - 24oC, untuk curah hujan rata-rata yaitu 2.000-4.000 mm/th, sedangkan untuk jumlah bulan kering diperlukan 1 - 3 bulan/tahun. Selain itu jenis kopi Arabika juga membutuhkan tanah yang baik dengan pH  5,3 - 6,0.  Untuk kandungan bahan organik, kopi arabika membutuhkan sekurangnya 2 % bahan organik di tanah.  Dalam penanaman diperlukan kedalaman dibawah 100 cm untuk mendapatkan kedalaman yang efektif.  Dengan kemiringan tanah maksimum 40% (Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung, 2008).


B.  Hama Penggerek Buah Kopi

                                    
1.    Klasifikasi
       Klasifikasi dari hama Penggerek Buah Kopi menurut Pracaya (2007) tergolong dalam:
Kingdom               : Animalia
Phylum                  : Arthropoda
Kelas                     : Insecta
Ordo                      : Coleoptera
Famili                    : Scolytidae
Genus                    : Hypothenemus
Spesies                  : Hypothenemus hampei Ferr.

2.    Morfologi
       Menurut Pracaya (2007) Kumbang ini berwarna cokelat tua sampai hitam.  Protoraxnya berwarna sedikit kemerahan.  Perbandingan jumlah betina dan jantan pada kumbang ini 10 : 1 sampai 20 : 1.  Panjang kumbang jantan sekitar 1,5-2 mm, sedangkan betinanya bias mencapai 2,5 mm memiliki banyak rambut pada bagian tubuhnya, Larva berwarna putih dan tidak mempunyai kaki.  Kumbang jantan tidak memiliki sayap.

3.    Biologi
       Seekor betina dewasa dapat menghasilkan telur sebanyak 37 butir.  Stadia telur selama 5-9 hari.  Telur diletakkan di dalam biji kopi, menetas dan berkembang di dalamnya sampai buah kopi matang, baik yang masih di pohon maupun yang gugur di tanah.  Serangga betina dewasa yang siap bertelur, aktif pada sore hari antara pukul 16.00-18.00 dan dapat terbang sejauh 350 m.  Serangga jantan tinggal dalam biji kopi karena tidak dapat terbang (dirjenbun, 2011).  Setelah 5-9 hari telur menetas menjadi larva.  Larva yang telah menetas akan memakan isi buah kopi sampai habis (Pracaya, 2007).  Setelah 10 hari larva berubah menjadi pupa, dari fase pupa ke Imago membutuhkan waktu selama 10 hari.  Umur imago jantan 105 hari Sedangkan umur Imago dari kumbang betina mencapai 185 hari (Amarta.net).  Selain itu menurut Pracaya (2007) jika tidak ada buah kopi, kumbang bisa hidup dalam batang yang lunak, tetapi tidak dapat bertelur.

4.    Gejala Serangan
       Imago bubuk buah kopi masuk ke buah kopi melalui diskus, kemudian ke endosperma. Serangan pada buah - buah muda hanya untuk keperluan makan bagi imago yang dapat menyebabkan buah gugur dan busuk. Serangan pada saat buah mulai mengeras selain menggerek buah dan memakan biji kopi, bubuk buah juga berkembang biak didalam biji. Sehingga biji menjadi berlubang - lubang, cacat dan busuk.Serangga hama masuk ke dalam buah kopi melalui ujung buah bagian tengah di dekat diskus (Afruri, 2009).   
Menurut Tobing et al (2006) dalam Manurung (20100 Pada umumnya H. hampei menyerang buah dengan endosperma yang telah mengeras, namun buah yang belum mengeras dapat juga diserang. Buah kopi yang bijinya masih lunak umumnya hanya digerek untuk mendapatkan makanan dan selanjutnya ditinggalkan.
       Pada ujung buah yang terserang terdapat lubang gerekan.  Warna buah berubah dari hijau menjadi kuning kemerahan, tampak seperti masak dan terasa hampa bila ditekan/dipencet.  Biji kopi yang terserang tampak berlubang-lubang sehingga produksi dan mutunya menurun (Dirjenbun, 2011).

 gejala pada buah  kopi tua yang belum masak

                                                   
 gejala pada kopi tua yang sudah masak

                            
                               
5.    Pengendalian
     Menurut Wiryadiputra (2006), dengan metode pengendalian secara kultur teknis dan sanitasi kebun, serangan hama PBKo dapat menurun dari 45% menjadi 0.5 - 3%.    Keberhasilan penggunaan perangkap Hypotan untuk pengendalian hama PBKo perlu dipadukan dengan upaya pengendalian lainnya seperti sanitasi kebun, kultur teknis dan pemanfaatan agen pengendali hayati Beauveria bassiana.
       Sanitasi kebun dengan memangkas semua cabang dan ranting yang tua/kering atau yang tidak produktif dan mengumpulkan sisa-sisa tanaman kemudian dijadikan bahan pembuatan pupuk organik (kompos) serta melakukan penyiangan gulma. 
       Kultur Teknis dilakukan dengan memetik semua buah yang berlubang yang dilakukan 15-30 hari menjelang panen raya.  Seluruh buah yang terserang dikumpulkan kemudian disiram dengan air panas untuk membunuh serangga hama PBKo.  Melakukan pemupukan tanaman dengan pupuk yang seimbang menggunakan jenis dan dosis sesuai anjuran untuk mempercepat pemulihan tanaman.  Serta pengaturan pohon pelindung yaitu dengan memangkas pohon pelindung yang terlalu rimbun untuk memperbaiki temperatur dan kelembaban atau kondisi agroklimat.
        Biologis (Agen Pengendali Hayati) dengan mengaplikasi jamur Beauveria bassiana dilakukan pada saat buah masih muda.  Kebutuhan untuk 1 Ha kebun kopi yaitu 2,5 kg media biakan jamur B. bassiana selama 3x aplikasi per musim panen.  Penyemprotan dilakukan pada sore hari dengan arah semprotan dari bawah daun.

Kamis, 15 Desember 2011

kasih sayang seorang ibu

Berikut sebuah cerita motivasi tentang kasih sayang seorang ibu.
Apa sumber motivasi terbesar dalam hidup? Mungkin jawaban yang tepat adalah CINTA!! Cinta di sini bukan hanya berarti hubungan sepasang insan berlainan jenis, namun lebih kepada cinta universal.  Cinta seorang ibu / ortu pada anaknya atau sebaliknya.. Inilah kekuatan terbesar yang dimiliki yang bisa menjadi sumber motivasi bagi semua orang.


Cerita bermula ketika aku masih kecil, aku terlahir sebagai seorang anak laki-laki di sebuah keluarga yang miskin. Bahkan untuk makan saja, seringkali kekurangan. Ketika makan, ibu sering memberikan bahagian nasinya untukku. Sambil memindahkan nasi ke mangkukku, ibu berkata : “Makanlah nak, aku tidak lapar” ———-KEBOHONGAN IBU YANG PERTAMA
Ketika saya mulai tumbuh dewasa, ibu yang gigih sering meluangkan waktu senggangnya untuk pergi memancing di kolam dekat rumah, ibu berharap dari ikan hasil pancingan, ia dapat memberikan sedikit makanan bergizi untuk pertumbuhan. Sepulang memancing, ibu memasak sup ikan yang segar dan mengundang selera. Sewaktu aku memakan sup ikan itu, ibu duduk disamping kami dan memakan sisa daging ikan yang masih menempel di tulang yang merupakan bekas sisa tulang ikan yang aku makan. Aku melihat ibu seperti itu, hati juga tersentuh, lalu menggunakan suduku dan memberikannya kepada ibuku. Tetapi ibu dengan cepat menolaknya, ia berkata : “Makanlah nak, aku tidak suka makan ikan” ———-KEBOHONGAN IBU YANG KE DUA
Sekarang aku sudah masuk Sekolah Menengah, demi membiayai sekolah abang dan kakakku, ibu pergi ke koperasi untuk membawa sejumlah kotak mancis untuk ditempel, dan hasil tempelannya itu membuahkan sedikit uang untuk menutupi kepentingan hidup. Di kala musim sejuk tiba, aku bangun dari tempat tidurku, melihat ibu masih bertumpu pada lilin kecil dan dengan gigihnya melanjutkan pekerjaannya menempel kotak mancis. Aku berkata : “Ibu, tidurlah, sudah malam, besok pagi ibu masih harus kerja.” Ibu tersenyum dan berkata : “Cepatlah tidur nak, aku tidak penat” ———-KEBOHONGAN IBU YANG KE TIGA
Ketika ujian tiba, ibu meminta cuti kerja supaya dapat menemaniku pergi ujian. Ketika hari sudah siang, terik matahari mulai menyinari, ibu yang tegar dan gigih menunggu aku di bawah terik matahari selama beberapa jam. Ketika bunyi loceng berbunyi, menandakan ujian sudah selesai. Ibu dengan segera menyambutku dan menuangkan teh yang sudah disiapkan dalam botol yang dingin untukku. Teh yang begitu kental tidak dapat dibandingkan dengan kasih sayang yang jauh lebih kental. Melihat ibu yang dibanjiri peluh, aku segera memberikan gelasku untuk ibu sambil menyuruhnya minum. Ibu berkata : “Minumlah nak, aku tidak haus!” ———-KEBOHONGAN IBU YANG KE EMPAT
Setelah kepergian ayah karena sakit, ibu yang malang harus merangkap sebagai ayah dan ibu. Dengan berpegang pada pekerjaan dia yang dulu, dia harus membiayai keperluan hidup sendiri. Kehidupan keluarga kita pun semakin susah dan susah. Tiada hari tanpa penderitaan. Melihat kondisi keluarga yang semakin parah, ada seorang pakcik yang baik hati yang tinggal di dekat rumahku pun membantu ibuku baik masalah besar maupun masalah kecil. Tetangga yang ada di sebelah rumah melihat kehidupan kita yang begitu sengsara, seringkali menasehati ibuku untuk menikah lagi. Tetapi ibu yang memang keras kepala tidak mengindahkan nasehat mereka, ibu berkata : “Saya tidak butuh cinta” ———-KEBOHONGAN IBU YANG KE LIMA
Setelah aku, kakakku dan abangku semuanya sudah tamat dari sekolah dan bekerja, ibu yang sudah tua sudah waktunya pencen. Tetapi ibu tidak mahu, ia rela untuk pergi ke pasar setiap pagi untuk jualan sedikit sayur untuk memenuhi keperluan hidupnya. Kakakku dan abangku yang bekerja di luar kota sering mengirimkan sedikit uang untuk membantu memenuhi keperluan ibu, tetapi ibu berkeras tidak mau menerima uang tersebut. Malahan mengirim balik uang tersebut. Ibu berkata : “Saya ada duit” ———-KEBOHONGAN IBU YANG KE ENAM
Setelah lulus dari ijazah, aku pun melanjutkan pelajaran untuk buat master dan kemudian memperoleh gelar master di sebuah universiti ternama di Amerika berkat sebuah biasiswa di sebuah syarikat swasta. Akhirnya aku pun bekerja di syarikat itu. Dengan gaji yang lumayan tinggi, aku bermaksud membawa ibuku untuk menikmati hidup di Amerika. Tetapi ibu yang baik hati, bermaksud tidak mahu menyusahkan anaknya, ia berkata kepadaku : “Aku tak biasa tinggal negara orang” ———-KEBOHONGAN IBU YANG KE TUJUH
Setelah memasuki usianya yang tua, ibu terkena penyakit kanser usus, harus dirawat di hospital, aku yang berada jauh di seberang samudera atlantik terus segera pulang untuk menjenguk ibunda tercinta. Aku melihat ibu yang terbaring lemah di ranjangnya setelah menjalani pembedahan. Ibu yang kelihatan sangat tua, menatap aku dengan penuh kerinduan. Walaupun senyum yang tersebar di wajahnya terkesan agak kaku karena sakit yang ditahannya. Terlihat dengan jelas betapa penyakit itu menjamahi tubuh ibuku sehingga ibuku terlihat lemah dan kurus kering. Aku menatap ibuku sambil berlinang air mata. Hatiku perit, sakit sekali melihat ibuku dalam keadaan seperti ini. Tetapi ibu dengan tegarnya berkata : “Jangan menangis anakku, Aku tidak kesakitan” ———-KEBOHONGAN IBU YANG KE DELAPAN.
Setelah mengucapkan kebohongannya yang kelapan, ibuku tercinta menutup matanya untuk yang terakhir kalinya. Dari cerita di atas, saya percaya teman-teman sekalian pasti merasa tersentuh dan ingin sekali mengucapkan : “Terima kasih ibu..!” Coba dipikir-pikir teman, sudah berapa lamakah kita tidak menelepon ayah ibu kita? Sudah berapa lamakah kita tidak menghabiskan waktu kita untuk berbincang dengan ayah ibu kita? Di tengah-tengah aktiviti kita yang padat ini, kita selalu mempunyai beribu-ribu alasan untuk meninggalkan ayah ibu kita yang kesepian. Kita selalu lupa akan ayah dan ibu yang ada di rumah. Jika dibandingkan dengan pasangan kita, kita pasti lebih peduli dengan pasangan kita. Buktinya, kita selalu risau akan kabar pasangan kita, risau apakah dia sudah makan atau belum, risau apakah dia bahagia bila di samping kita. Namun, apakah kita semua pernah merisaukan kabar dari orangtua kita? Risau apakah orangtua kita sudah makan atau belum? Risau apakah orangtua kita sudah bahagia atau belum? Apakah ini benar? Kalau ya, coba kita renungkan kembali lagi… Di waktu kita masih mempunyai kesempatan untuk membalas budi orangtua kita, lakukanlah yang terbaik. Jangan sampai ada kata “MENYESAL” di kemudian hari.

Sejarah Sepeda Ontel

      Sejarah sepeda bermula di Eropa. Sekitar tahun 1790, Sepeda pertama kali dibuat di negara Prancis pada 1791. Pada tahun 1817 Baron Von Drais de Sauerbrun membuat sepeda kayu tanpa pedal yang pertama. Sepeda ini disebut Hobby Horse (sepeda kuda-kudaan). Dan pada 1839 sepeda memakai pedal pertama kali digunakan, namun bentuknya juga sangat lucu, karena roda depan besar sementara roda belakang kecil. Sehingga cara memakainya pun dibutuhkan keterampilan akrobatik. Bisa dibayangkan, betapa canggung dan besar tampilan kedua sepeda tadi. Meski begitu, mereka cukup menolong orang-orang – pada masa itu – untuk berjalan. Penemuan fenomenal dalam kisah masa lalu sepeda tercipta berkat Baron Karl Von Drais.
      Von Drais yang tercatat sebagai mahasiswa matematik dan mekanik di Heidelberg, Jerman berhasil melakukan terobosan penting, yang ternyata merupakan peletak dasar perkembangan sepeda selanjutnya. Oleh Von Drais, Hobby Horse dimodifikasi hingga mempunyai mekanisme kemudi pada bagian roda depan.
      Dengan mengambil tenaga gerak dari kedua kaki, Von Drais mampu meluncur lebih cepat saat berkeliling kebun. Ia sendiri menyebut kendaraan ini dengan nama, Draisienne. Beritanya sendiri dimuat di koran lokal Jerman pada 1817. Proses penciptaan selanjutnya dilakukan Kirkpatrick Macmillan. Pada tahun 1839, ia menambahkan batang penggerak yang menghubungkan antara roda belakang dengan ban depan Draisienne. Untuk menjalankannya, tinggal mengayuh pedal yang ada.
      James Starley mulai membangun sepeda di Inggris di tahun 1870. Ia memproduksi sepeda dengan roda depan yang sangat besar (high wheel bicycle) sedang roda belakangnya sangat kecil. Sepeda jenis ini sangat populer di seluruh Eropa. Sebab Starley berhasil membuat terobosan dengan mencipta roda berjari-jari dan metode cross-tangent. Sampai kini, kedua teknologi itu masih terus dipakai. Buntutnya, sepeda menjadi lebih ringan untuk dikayuh.

      Sayangnya, sepeda dengan roda yang besar itu memiliki banyak kekurangan. Ini menjadi dilema bagi orang-orang yang berperawakan mungil dan wanita. Karena posisi pedal dan jok yang cukup tinggi, mereka mengeluhkan kesulitan untuk mengendarainya. Sampai akhirnya, keponakan James Starley, John Kemp Starley menemukan solusinya. Ia menciptakan sepeda yang lebih aman untuk dikendarai oleh siapa saja pada 1886. Sepeda ini sudah punya rantai untuk menggerakkan roda belakang dan ukuran kedua rodanya sama.
      Namun penemuan tak kalah penting dilakukan John Boyd Dunlop pada 1888. Dunlop berhasil menemukan teknologi ban sepeda yang bisa diisi dengan angin (pneumatic tire). Dari sinilah, awal kemajuan sepeda yang pesat. Beragam bentuk sepeda berhasil diciptakan. Seperti diketahui kemudian, sepeda menjadi kendaraan yang mengasyikkan.



      Sepeda masuk Indonesia baru di awal abad ke-20 atau sekitar tahun 1910. Kala itu sepeda yang dipakai para kolonial itu dibawa dari negara asalnya. Baru setelah itu sepeda mulai dipakai para bangsawan, para misionaris dan saudagar kaya. Fiets, begitu para kolonial ini menyebut (menamakan) sepeda. Namun, karena lidah Jawa tak fasih, orang lantas menyebut dengan "pit". Sementara onthel dimaksudkan mengayuh, jadi sepeda onthel ini artinya sepeda yang di kayuh. Di Indonesia, perkembangan sepeda banyak dipengaruhi oleh kaum penjajah, terutama Belanda. Mereka memboyong sepeda produksi negerinya untuk dipakai berkeliling menikmati segarnya alam Indonesia. Kebiasaan itu menular pada kaum pribumi berdarah biru. Akhirnya, sepeda jadi alat transpor yang bergengsi.
     Pada masa berikutnya, saat peran sepeda makin terdesak oleh beragam teknologi yang disandang kendaraan bermesin (mobil dan motor), sebagian orang mulai tertarik untuk melestarikan sejarah lewat koleksi sepeda antik. Rata-rata, sepeda lawas mereka keluaran pabrikan Eropa. Angka tahunnya antara 1940 sampai 1950-an. Dan mereka sangat cermat dalam merawatnya.
     Di masyarakat kita, sepeda lawas itu dikenal dengan beberapa sebutan, seperti ontel, jengki, kumbang dan sundung. Kalau jengki itu kan asalnya dari kata jingke (bahasa Betawi, artinya berjinjit), jadi waktu naiknya kita harus berjingke saking tingginya. Kalau ontel, ya artinya diontel atau dikayuh.

KENTANG

Manfaat dari kentang antara lain:

- Menambah berat badan. Kentang kaya akan karbohidrat dan sedikit protein. Sangat sesuai untuk mereka yang kurus dan ingin menambah bobot tubuh.

- Pencernaan. Karena kaya akan karbohidrat, maka kentang juga mudah dicerna tubuh. Makanya kentang sering digunakan sebagai makanan bagi pasien, bayi dan mereka yang sulit mencerna tapi memerlukan energi.

- Kesehatan kulit. Vitamin C dan B kompleks serta mineral seperti potassium, magnesium, fosfro dan seng sangat baik untuk kulit. Dan semuanya ada di kentang. Secara tradisional kentang juga sering digunakan untuk menghilangkan jerawat atau noda di wajah.

- Rematik. Vitamin, kalsium dan magnesium pada kentang dapat membantu mengurangi rematik.

- Peradangan. Kentang sangat efektif untuk penanganan radang, baik internal maupun eksternal karena sarat akan vitamin C, potassium dan vitamin B06.

- Fungsi otak. Baik buruknya fungsi kinerja otak sangat tergantung pada kadar glukosa, suplai oksigen, beberapa jenis vitamin B kompleks, beberapa hormon, asam amino dan asam lemak omega 3. Kesemua itu bisa didapatkan dengan mengonsumsi kentang.

Selain yang telah disebutkan diatas, kentang juga baik untuk jantung, pemulihan energi saat diare dan macam-macam penyakit lainnya. Masih takut makan kentang? Tenang saja, selama anda tidak mengkonsumsinya secara berlebihan, seporsi kentang goreng ada manfaatnya juga kok bagi kesehatan.

manfaat kentang bagi kecantikan :

Lingkaran Mata
Banyak wanita membeli berbagai produk perawatan untuk menghilangkan lingkaran hitam di daerah mata. Padahal dengan kentang, lingkaran hitam pada mata dapat berkurang.
Cara membuat: Kupas kulit kentang lalu iris dengan potongan yang agak lebar, letakkan dalam kain atau sapu tangan. Lalu tempelkan pada mata selama 15 – 20 menit. Lakukan hal itu secara teratur, lingkaran hitam pada mata akan semakin berkurang.

Noda Wajah
Noda hitam pada wajah pun bisa dipudarkan dengan peeling dari kentang.
Cara membuat: Haluskan beberapa buah kentang yang sudah dikupas kulitnya dengan menggunakan blender. Proses menghaluskan jangan terlalu lama. Buat ramuan yang tidak terlalu halus. Setelah itu usapkan kentang yang sudah diblender pada wajah, dan pijat perlahan. Lakukan peeling selama lima menit, lalu bilas dengan air bersih.

Mengangkat sel-sel kulit mati
Kentang juga berfungsi untuk mengangkat sel-sel kulit mati pada wajah. Gunakan saja masker kentang. Cara membuat: parut dua buah kentang yang sudah di kupas. Setelah diparut segera tempelkan kentang pada wajah. Biarkan selama 10 menit, kemudian bilas dengan air bersih. Lakukanlah secara teratur.

Pembersih Wajah
Kentang juga dapat dijadikan pembersih wajah. Gunakan campuran tersebut untuk membersihkan wajah Anda. Kulit Anda akan menjadi lebih bersinar dan segar dengan menggunakan bahan alami.
Cara membuat: siapkan 1 buah kentang, dan 1 buah ketimun, potong ukuran sedang. Lalu siapkan 1 sendok teh baking soda. Masukkan ke dalam blender potongan kentang dan ketimun selama 20 detik. Jangan sampai kentang dan ketimun terlalu hancur. Keluarkan dari blender, lalu tambahkan 1 sendok teh baking soda, dan sedikit air pada campuran kentang dan ketimun.

olahan kentang


Tentang BASEMAH "PAGARALAM"

GAMBARAN KONDISI UMUM DAERAH 
Kondisi Geografis
Kota Pagar Alam merupakan bagian wilayah Provinsi Sumatera Selatan yang secara Geografis terletak di sebelah  selatan dengan posisi wilayah berada pada 03059’08” – 04015’45” Lintang Selatan dan 103007’00” – 103027’26” Bujur Timur.  Wilayah Kota Pagar Alam merupakan daratan dengan luas mencapai 63.366 Hektar dan dalam konteks regional terletak sekitar 298 Km dari Ibu Kota Provinsi Sumatera Selatan dan berjarak sekitar 68 Km di sebelah Barat Daya Ibu Kota Kabupaten Lahat.
Letak Kota Pagar Alam memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut :
Sebelah Utara           :  Kecamatan Jarai dan Pajar Bulan Kabupaten Lahat.
Sebelah Selatan       :  Proνinsi Bengkulu.
Sebelah Timur           :  Kecamatan Kota Agung Kabupaten Lahat.
Sebelah Barat           :  Kecamatan Tanjung Sakti Kabupaten Lahat.
Wilayah Kota Pagar Alam meliputi 5 kecamatan dan 35 kelurahan. Adapun kecamatan yang berada di wilayah Kota Pagar Alam adalah Pagar Alam Utara, Pagar Alam Selatan, Dempo Utara, Dempo Tengah dan Dempo Selatan.
Topografi Kota Pagar Alam merupakan daerah yang berbukit dan bergunung berketinggian 100 – 1.000 M ( Meter dari permukaan laut ) dengan puncaknya Gunung Dempo (+ 3.159 Meter). Selain itu wilayah ini adalah tempat tertinggi dan juga merupakan atap Proνinsi Sumatera Selatan.
Oleh karenanya daerah ini berhawa dingin (sejuk) serta memiliki 2 ( dua ) musim yaitu musim kemarau dan musin hujan. Musim hujan rata - rata setiap tahun berkisar antara bulan Oktober s.d bulan Maret, sedangkan musim kemarau berkisar bulan April s.d September. Penyimpangan kedua musim tersebut terjadi setiap 5 tahun sekali dimana musim hujan berkisar antara        2.000 – 3.000 mm dengan kelembaban udara berkisar antara 75 - 89 %.
Kota Pagar Alam mempunyai banyak sungai, diantaranya sungai Lematang, sungai Selangis Besar, sungai Selangis Kecil, sungai Air Kundur, sungai Betung, sungai Air Perikan sedangkan sungai Endikat merupakan sungai yang membatasi dengan kecamatan Kota Agung Kabupaten Lahat.
Suhu di Kota Pagar Alam berkisar anatara 14o C sampai dengan 34o C.
Jarak wilayah kecamatan dengan desa/kelurahan dengan ibukota pemerintahan. Kecamatan terdekat dengan ibukota pemerintahan adalah Kecamatan Pagar Alam Utara sedangkan kecamatan yang terjauh dari ibukota pemerintahan adalah Kecamatan Dempo Selatan.
Bentuk permukaan tanah di daerah Kota Pagar Alam bervariasi dari dataran sampai bergunung. daerah yang mempunyai dataran yang cukup luas adalah Kecamatan Pagar Alam Selatan dan Kecamatan Pagar Alam Utara sementara daerah yang mempunyai permukaan bergunung adalah Kecamatan Dempo Utara, Kecamatan Dempo Selatan dan Dempo Tengah mempunyai bentuk permukaan yang bergelombang.
Luas wilayah Kota Pagar Alam 63.366 Ha (633,66 Km2 ), yang jenis lahannya sebagai berikut : Tanah Sawah terdiri dari  : sawah Irigasi, tadah hujan; Tanah kering terdiri dari  emplasement, kebun, kolam; tanah hutan terdiri dari  hutan lebat, belukar, hutan lindung; Tanah perkebunan, yaitu tanah perkebunan Negara, tanah umum;  Tanah Fasilitas Umum yang terdiri dari tanah untuk lapangan olahraga, taman rekreasi, jalur hijau,kuburan.
Keadaan tanah di Daerah Kota Pagar Alam pada umumnya tanah kelas      1 (satu) yang mengandung kesuburan tanah yang tinggi, hal ini terbukti daerah Kota  Pagar Alam merupakan daerah penghasil sayur-mayur, buah-buahan dan merupakan salah satu Sub Terminal Agribisnis ( STA ) di Propinsi Sumatera Selatan, selain itu keadaan tanah di daerah ini mengandung bahan Andozol yang terdapat di Kecamatan Pagar Alam Utara, Pagar Alam Selatan, Dempo Utara, Dempo Selatan dan Dempo Tengah. Kota Pagar Alam selain daerah pertanian juga merupakan potensi mineral dan bahan tambang . Bahan tambang golongan C yang sudah diusahakan oleh rakyat seperti : tanah liat, pasir, batu kali/gunung yang terdapat di Kecamatan Dempo Selatan.


Dari tinjauan kesejarahan, keberadaan Besemah (Sumber Belanda menyebutkan Pasemah, merujuk bagian hikayat Pasemah Libagh) terutama dapat dilihat pada masa pra hingga masa Kesultanan Palembang Darussalam. Pada masa inilah dikenal istilah marga. Pada masa pemerintahan Sido Ing Kenayan yang naik tahta sekitar tahun 1629, di buat semacam undang – undang yang mengatur hubungan antara Palembang dan daerah pedalaman. Selanjutnya hubungan ini makin efektif pada masa pemerintahan Sultan Abdurrahman Khalipatul Mukminin Sayidul Iman (Sultan Pertama kesultanan Palembang), yang memerintah pada masa 1651 – 1706 M. Setelah kesultanan Palembang dikalahkan oleh pasukan Belanda di bawah pimpinan Jenderal. De Kock, Sultan Mahmud Badaruddin II selaku penguasa kesultanan Palembang menyerah kalah. Kekalahan ini mempunyai arti penting dan merupakan babak baru bagi sejarah Besemah.

 Asal Usul Suku Besemah
Besemah adalah suatu peradaban budaya yang sudah maju pada masa prasejarah. Hal ini dibuktikan dengan adanya relief yang terdapat pada monument nasional di Jakarta. Besemah merupakan suku melayu, dalam kawi kuno memiliki arti : pelarian / pengungsian dari dataran tiongkok yang dikenal dengan mongolith dan Persia.
Mengenai asal usul suku besemah, hingga saat ini masih berupa legenda rakyat, yaitu Atung Bungsu, yang merupakan salah satu diantara 7 orang anak ratu (=Raja) Majapahit, yang melakukan perjalanan menelusuri suangai nusantara yang  berakhir disungai lematang, akhir memilih tempat bermukim di dusun Benua Keling. Atung Bungsu menikah dengan Putri Ratu Benua Keling, bernama Senantan Buih (Kenantan Buih). Melaui keturunannya Bujang Jawe (Puyang Diwate), Puyang Mandulike, Puyang Sakesemenung, Puyang Sake Sepadi, Puyang Sake Seghatus, dan Sake Seketi yang menjadikan penduduk jagat Besemah. Masalahnya bukan persoalan benar atau salah, tetapi unsur yang sangat penting dalam legenda adalah peran dan fungsinya sebagai pemersatu kehidupan suatu masyarakat (Jeme Besemah). Legenda ini dapat menjadi antisipasi Disintegrasi kesatuan dan persatuan jeme besemah kemana pun mereka berada. Hal ini sudah tampak dalam beberapa dekade, terutama setelah pemerintahan marga dihapuskan. Perlu selalu ditanamkan perasaan dan keyakinan bahwa jeme Besemah itu (termasuk jeme semende dan jeme kisam) berasal dari satu keturunan.

Berdirinya Dusun Jagat Besemah
Puyang Kunduran membuat dusun masam bulau (Ulu Manak) dan dikemudian hari anak cucunya membuat dusun Gunung Kerte, termasuk Sumbay Besak (Sumbay Besar); Puyang Keriye Beraim membuat dusun Gunung Kaye, dan Sumur. Kemudian anak cucu keriye Beraim membuat dusun Talang Tinggi dan Muara Jauh ( Ulu Rurah ), Puyang Belirang membuat dusun Semahpure dan anak cucunya pindah pula membuat dusun di Ulu Manak. Puyang Raje Nyawe pindah juga membuat dusun Perdipe, Petani, dan Pajar Bulan. Anak cucunya pindah juga membuat dusun Alun Dua, Sandarangin, Selibar, Rambaai Kaca, Sukemerindu, Kutaraye, Babatan, Sadan, Nantigiri, Lubuk Saung, Serambi, Bandaraji, Ulu Lintang; Bangke, Singapure, Ulu Lebar, Gunung Liwat, Tanjung Beringin, Ayik Dingin, Muara Sindang, Tebat Benawa, Rempasai, Karang Anyar, semua nya masuk Sumbay Besak. Puyang Raje Nyawe pindah ke semende, membuat dusun pajar bulan. Puyang Raje Nyawe kembali ke dusun Perdipe menyebarkan agama Islam dan adat istiadat perkawinan secara Islami. Dari semende banyak penduduk yang pindah ke Kisam dan masih banyak cerita mengenai pendiria dusun – dusun di tanah Besemah ini.

Sistem Pemerintahan Tradisional
Sistem pemerintahan tradisional di daerah Besemah disebut Lampik Empat Merdike Due yang dipimpin oleh kepala – kepala Sumbay. Besemah waktu itu merupakan suatu “REPUBLIK” yang paling demokratis. Tanggung jawab dan kesetiaan sangat ketat dibina oleh orang Besemah. Rasa Solidaritas dan Loyalitas yang sangat tinggi itulah yang menyebabkan prajurit – prajurit Besemah dapat melakukan perlawanan terhadap kolonialisme hal yang mengiringi rasa solidaritas dan loyaalitas yang tinggi itu baik didalam keluarga batih, keluarga luas virilokal maupun pada suku besemah secara umum adalah konsep “dimak kepadunye” dan “dide beganti”.

Sindang Merdike dan Si Penjaga Batas
Status “Sindang Merdike” dan “Sipenjaga Batas” dan system pemerintahan tradisional “Lampik Empat Merdike Dua”  menjadi terancam dan sirna setelah Kolonialis Belanda dapat melakukan perlawanan Sultan Mahmud Badarudin II. Pada perang Palembang pada tahun 1819 dan tahun 1821. Dalam hubungannya dengan  Kesultanan Palembang, suku Besemah selalu menganggap dirinya sebagai orang yang bebas, orang merdeka. Hubungan Sultan Palembang dengan Suku Besemah lebih bersifat suzeverenitas (Hens, 1909 : 12 – 15) kewajiban “milir seba” Bukit Seguntang pada tiap tiga tahun sekali, lebih diartikan sebagai nggahi kelaway tue, Putri Sindang Biduk. Sultan Palembang yang cukup menghormati orang – orang besemah, terbukti dengan status yang diberikannya yaitu status “Sindang Merdike” dan “Si Penjaga Batas” (Grensbewakers).
Suku besemah sering melakukan (istilah Belanda onlusten, woelingen, rustverstoring), yang berarti membuat “kerusuhan” membuat “huru-hara” atau mengganggu ketentraman. Menyadari bahwa pihak Belanda pasti akan melakukan serangan, orang Besemah membuat benteng – benteng pertahanan yang kuat, disebut kute di beberapa dusun. Misalnya Kute Gelung Sakti, Kute Penandingan, Kute Tebat Seghut, Kute Agung, Kute Munteralam, dan kute – kute lainnya. Pimpinan Militer Belanda memutuskan mengirimkan ekspedisi militernya untuk menghancurkan kekuatan orang – orang Besemah, yang dilaksanakan pada bulan April hingga bulan Juni tahun 1866.


Belanda Mengalahkan Besemah
Oleh karena persenjataan yang lebih modern, pengalaman perang yang cukup, dan pasukan yang terlatih, akhirnya Belanda dapat menguasai satu per satu kute pertahanan prajurit – prajurit Besemah, yaitu Kute dusun Gelung Sakti, Kute Penandingan, Kute Tebat Seghut, Kute-Agung, Kute Menteralam, dan lain – lain. Pada pertempuran di kute – kute tersebut terlihat bahwa prajurit – prajurit Besemah lebih memilih kemungkinan mati dari pada menyerah, terutama pada pertempuran di tebat seghut dan munteralam. Setelah mengalahkan perlawanan di daerah Besemah Liagh (Besemah Lebar), pasukan Belanda melanjutkan serangannya ke Besemah Ulu Manak untuk menangkap tokoh – tokoh pimpinan besemah yang bersembunyi di daerah ini.
Kekalahan ini menyebabkan rakyat Besemah haarus tunduk kepada peraturan yang dikeluarkan dikeluarkan pemerintah Belanda. Misalnya, mereka harus membayar pajak tanah, pajak rumah, menghentikan perdagangan budak, dan menghentikan kebiasaan menyabung ayam. Peraturan dan ketentuan – ketentuan ini merupakan hal baru dan sangat memberatkan bagi orang – orang Besemah yang tidak ada sebelumnya. Hal ini berarti, status “Sindang Merdike” dan “Sipenjaga Batas” menjadi hilang. Dengan kekalahan tersebut, mulailah daerah Besemah di jajah Belanda dengan segala penderitaan dan kesulitan ekonomi. Penderitaan ini berlangsung hampir selama 82 tahun.

Perang Pasifik dan Penjajahan Jepang
Kekuasaan Belanda yang tampak sangat kuat, dengan mudah dikalahkan oleh bala tentara Jepang pada perang Pasifik di bulan Februari 1942. pertahanan sekutu dilaut jawa dapat dipatahkana. Pasukan jepang mendaraat di beberapa tempat di kepulauan Indonesia. Menyerahnya Belanda kepada Jepang pada tanggal 9 Maret 1942, menyebabkan Belanda kehilangan jajahannya di Indonesia.
Mulailah babak baru dalam sejarah Indonesia, yakni Indonesia di jajah oleh bangsa Jepang. Rakyat Indonesia semakin menderita di bawah kekuasaan jepang. Balatentara Jepang ternyata lebih kejam bila dibandingkan dengan kolonialis Belanda. Jepang yang pada awal perang Asia Timur Raya sangat opensif, berubah menjadi defensive dan tertekan oleh kekuatan sekutu, sehingga terdesak di berbagai front pertempuran, termasuk di wilayah Indonesia.

Ghuyun Kanbu
Untuk mengatasi kekurangan pasukan, Jepang membentuk satuan militer pribumi, yang disebut Ghuyun Kanbu (Infanteri Ghuyun).
Angkatan pertama Ghuyun di latih di Kota Pagar Alam, tepatnya di Balai Istirahat, di Belakang rumah sakit Juliana (Juliana Hospital), di Jalan ke arah dusun Pematang bange.  Dari pusat latihan Ghuyun di Pagar Alam dihasilkan prajurit dan perwira – perwira yang cakap dan terampil menggunakan senjata, mengatur strategi perang serta teknik – teknik berperang yang kemudian sangat bermanfaat dalam perang mempertahankan kemerdekaan. Faktor inilah yang dapat dijadikan sebagai salah satu dasar kriteria untuk menyebut Pagar Alam sebagai “Kota Perjuangan”.






Proklamasi Kemerdekaan 
Akhirnya Jepang menyerah kepada Sekutu tanggal 14 Agustus 1945. Kemerdekaan Indonesia di Proklamasikan Soekarno-Hatta pada  tanggal 17 Agustus 1945. tidak semua daerah mengetahuinya. Oleh karenanya upacara penaikan Bendera Sang Merah-Putih, tidak sama waktunya antara satu daerah dengan daerah lainnya, termasuk Kota Pagar Alam.
Pada tanggal 21 Agustus 1945 pukul 10.00 WIB, pada pemuda pejuang mengibarkan bendera merah putih di Pagar Alam (Bastari 192 : 2005). Upacara penaikan Bendera dilaksanakan di halaman toko Datuk Seri Maharajo, rumah keluarga Sofjan Rasjad (Saat ini telaah menjadi Toko cuci cetak foto modern). Hadir dalam upacara penaikan bendera itu antara lain : Siddik Adiem, datuk Seri Maharajo, Depati M. Hasyim R, Kenasin, Agam, Almunir, Tjik Seman, Tjik Nunung, Djinal Genting, M. Sohan Sumur, M. Djahri, Ardjo Talang Kelape, dan beberapa anggota Hizbul Wathan.
Pemerintah Indonesia kemudian membentuk pemerintahan hingga ke daerah – daerah. Terbentuklah kewedanaan Tanah Pasemah pada Oktober 1945. Kewedanaan ini membawakan empat kecamatan, yaitu Pagar Alam sebagai ibu kota kewedanaan Kecamatan Tanjung Sakti, Kecamatan Jarai, Kecamatan Kota Agung.

Pertemuan di Tebat Limau
Sebagai suatu Negara yang telah merdeka, Indonesia berusaha mengambil alih kekauasaan politik dan militer, terutama usaha untuk mengambil atau merebut senjata dari tangan Jepang, Mayor Ruslan mengambil inisiatif untuk mengadakan pertemuan di Tebatlimau, dekat dusun Pelang Kenidai yang dihadiri oleh semua unsur pemerintahan, Komite Nasional Indonesia Daerah (KNID), Wedana, Polisi, Para Pesirah, Kepala – kepala Sumbay dan pimpinan tentara Keamanan Rakyat (TKR) / laskar.
Terjadi pertempuran – pertempuran dengan tentara jepang di Butai – Butai jepang di Gununglilan, Bumi Agung, Bataafsche Petroleum Maatschappij (BPM) Jerambah Beringin, dan Karang Dale. Pada pertempuraan – pertempuran di butai – butai Jepang tersebut telah gugur beberapa putera terbaik Besemah, antara lain Mayor Ruslan, Sersan Ansori, Serma Wanar, Musalim, Zainal, Salam, Tulip, Dung, Marzuki, Zainawi, Jinal, Kamal, Abdullah, Siakip, dan beberapa orang lainnya yang tidak tercatat. Setelah balatentara menyelesaikan tugas yang diberikan Sekutu dan mereka dikembalikan ketanah airnya. Perjuangan rakyat Indonesia belum berakhir. Belanda (NICA) datang kembali ke Indonesia. Terjadi pertempuran dengan pihak sekutu / Belanda yang mencapat puncaknya pada Pertempuran Lima Hari Lima Malam (PLHLM) tanggal (21 juli 1947) dan Agresi  Militer II (19 Desember 1948). Rakyat Sumatera Selatan melakukan perlawanan sengit, sangat heroik, dan semangat rela berkorban yang sangat tinggi baik harta maupun nyawa, demi unuk mempertahankan kemerdekaan perlawanan yang demikian termasuk juga di kewenangan tanah pasemah.

Peran Rakyat Besemah dalam PLHLM DAN AM I
Pada Agresi Militer 1 Belanda, rakyat dikeweanan Tanah Pasemah belum secara langsung  berperang karena Belanda  belum berhasil sampai ke Tanah Pasemah. Namun rakyat Besemah telah  ikut berperan pada pertempuran lima hari lima malam  dan Agresi  Militer I, yaitu memberikan bantuan personil (prajurit) dan logistik (beras dan sayur-sayuran) .memang sudah ada usaha  Belanda untuk melakukan serangan ke pagaralam (ibukota kewedanaan Tanah Pasemah), tetapi niat ini tidak terealisasi Karena sudah persetujuan itu, ditetapkan  garis demarkasih pertempuran  di dusun  Tanjung Tebat.

Perlawanan Rakyat di Tanah Besemah AM II 
Pada agresi militer II Belanda (Desember 1948), ada tiga daerah yang menjadi target sasaran yaitu, Muara Dau (Sekarang OKU Selatan) Tebing Tinggi, dan Pagar Alam. Pertahanan Kota Pagar Alam. Dibebankan kepada Balyon XVI STP (Sub Teritorium Palembang) yang berkekuatan enam kompi, yaitu kompi I kapten Satar, Kompi II Lettu Ichsan, Kompi III Lettu Yahya Bahar, Kompi IV Lettu Nahwi, Kompi V Lettu Adenan Ibrahim, dan Kompi VI H.S. Simanjutak. 
Untuk mempertahankan kota Pagar Alam ini, dibentuk tiga front yaitu front mingkik untuk menghadang pasukan belanda diluar ndikat, frony selangis untuk menghadapi Belanda yang akan masuk simpang rantau-unji dan front padang kaghit (ordeming kopi yang dulu milik belanda) front padang kaghit di pimpin Lettu Yahya Bahar. Untuk menghambat pasukan belanda yang akan masuk lewat Tanjung Tebat, Jeramba Ndikat terpaksa dihancurkan. Penghancuran ini lakukan oleh prajurit Agam dan kawan – kawan.
Pimpinan pasukan Belanda yang sejak awal memperkirakan bahwa luang ndikat sukar ditembus, juga melakukan pengiriman pasukan melalui jalan jepang yang bias tembus ke simpang rantau-unji, front selangis, front padang kaghit, kota Pagar Alam dan terus ke daerah impit Bukit. Pasukan TNI, laskar pejuang dan rakyat melakukan perlawanan sengit di front Selangis Besar. Namun, karena persenjataan yang tidak seimbang, perlawanan ini dapat dipatahkan oleh belanda. Pasukan TNI, lascar dan rakyat pejuang terpaksa melakukan gerakan mundur ke hutan – hutan, untuk selanjutnya melakukan perang guerilla (gerilya) melakukan penghadangan – penghadangan ditempat – tempat strategis dengan memasang landsmijn (ranjau darat).


Politik Bumi Hangus 
Pihak TNI laskar dan rakyat pejuang melakukan politik bumi hangus, terutama pada bangunan – bangunan milik Belanda, agar tidak dipergunakan lagi oleh pasukan Belanda. Misalnya pembumihangusan bangunan dikompleks BPM Jeramba Beringin, Demporeokan, kantor wedana tangsi polisi dan bangunan – bangunan diperkebunan teh gunung dempo.
Peran Tanjung Sakti
Tanjung Sakti mempunyai peranan yang sangat besar terutama setelah pimpinan teras TNI yang sebelumnya bermarkas di Lubuk Linggau dipindahkan ke cughup, kemuara Aman, dan akhirnya ke Tanjung Sakti, pimpinan teras TNI ini di pimpin oleh Kolonel Bambang Otoyo dan kepala staf nya adalah Kapten M. Yunus. Tanjung Sakti juga menjadi pusat pemerintahan sipil keresidenan Palembang yang dipimpin residen Abdul Rozak. Demikian pula Bupati Amaluddin, Wedana Wangi, Wedana Ibrahim, Wedana Abdullah Sani, Siddiq Adem (Kepala penerangan) dan lain – lain berada di Tanjung Sakti. Dari kepolisian keresidenan palembang terdapat nama – nama Komisaris Polisi Sugondo, Inspekur Polisi Taslim Ibrahim, Inspektur Polisi Abdullah Amaludin. Inspektur Polisi palma, Yasin, dan Cek Umar. Kepala Penerangan dan Kepala Kesehatan juga berada di Tanjung Sakti, serta masih banyak tokoh pejuang lainnya, misalnya Rasyad Nawawi, Satar, Nurdin, Syamsul Bachri Umar (Tatung), Idham, Djarab, Nurdin Pandji Ibrahim, Bachrun Umar, Basri, Ali Syarief, Sahid, Munir, Cek Asim, dan lain – lainnya. Dari Tanjung Sakti dikendalikan pemerintahan, pengaturan taktik dan strategi melawan Belanda. Untuk mengatasi kesulitan alat tukar, dicetak uang kertas “OERIP” (Oeang Repoeblik Indonesia Perdjoeangan).
Pasukan Belanda mengetahui tentang keberadaan pemerintahan sipil dan kekuatan militer di Tanjung Sakti. Oleh karena itu, mereka melakukan serangan – serangan dengan menjatuhkan bom di beberapa tempat. Beberapa di antaranya meluluhlantakkan beberapa rumah. Tetapi banyak juga yang tidak meledak, yang kemudian digunakan oleh TNI sebagai bahan untuk merakit senjata guna melawan pasukan belanda. Dapat dikatakan, bahwa Tanjung Sakti tidak pernah di injak oleh kaki tentara Belanda yang ingin menjajah kembali dan Tanjung Sakti merupakan satu – satunya pertahanan di Kabupaten Lahat yang mampu bertahan sampai penyerahan kedaulatan bulan November 1949 (mendahului penyerahan kedaulatan 27 Desember 1949).



ADMINISTRATIF DAN PERJUANGAN
Seiring perkembangan pemerintahan pusat, system pemerintahan di daeraah – daerah juga mengalami perubahan. Presiden Soekarno mengeluarkan peraturan presiden Republik Indonesia Nomor 22 tahun 1963 tentang penghapusan keresidenan dan kewedanaan. Dengan demikian, tidak ada lagi pemerintahan kewedanaan tanah pasemah,sehingga mengubah posisi Pagar Alam sebagai Kecamatan Pagar Alam di bawah Kabupaten Lahat.
Awal tahun 1987, tokoh – tokoh masyarakat Pagar Alam berjuang mengusulkan agar kecamatan Pagar Alam menjadi Kota Administratif (Kotif). Terbentuklah panitia, yang kemudian mengajukan surat permohonan kepada Mendagri pada tanggal 15 April 1987. berkat dukungan semua pihak, akhirnya permohonan masyarakat Pagar Alam untuk menjadikan Pagar Alam sebagai kotif dikabulkan Pemerintah Pusat, dengan terbitnya peraturan pemerintah Nomor 63 Tahun 1991 tentang pembentukan kota Administratif Pagar Alam dan pemekaran wilayah Kecamatan Pagar Alam menjadi 4 kecamatan, yaitu kecamatan Pagar Alam Utara, Kecamatan Pagar Alam Selatan, Kecamatan Dempo Utara, dan Kecamatan Dempo Selatan. Mendagri yang saat itu adalah Rudini, meresmikan Pagar Alam sebagai kotif pada tanggal 15 januari 1992. Mendagri juga melantik Drs. Musrin Yasak sebagai Walikota Administratif Pagar Alam yang pertama dan menetapkan Kota Pagar Alam sebagai Kota Perjuangan.
Pagar Alam menjadi Kota Administratif melalui Undang – undang Nomor 8 Tahun 2001 tentang pembentukan Kota Pagar Alam dan peresmian dilakukan oleh Mendagri pada tanggal 17 Oktober 2001. Gubernur Sumatera Selatan H. Rosian Arsyad atas nama Mendagri melantik Pejabat Walikota Pagar Alam H. Djazuli Kuris pada tanggal  12 November 2001.
Demikianlah kilas balik perjuangan rakyat di Kewedanaan Tanah Pasemaah, mulai dari zaman “Lampik Empat Merdike Due”, “Sindang Merdike”, dan “Si Penjaga Batas” hingga penyerahan kedaulatan, yang karena perlawanan gigih, ulet dan pantang menyerah dari TNI, laskar, Tentara Pelajar, Pemuda – Pemudi Besemah di Pagar Alam dan sekitarnya, serta rakyat pejuang pada umumnya sehingga kita dapat menyebut kota Pagar Alam sebagai “Kota Perjuangan”. Sejarah yang sangat heroic ini perlu selalu di kenang dan dijadikan pedoman dalam mengisi kemerdekaan, juga tidak lupa akan selalu menghormati jasa para pahlawan, khususnya yang gugur di Tanah Besemah. 

Pariwisata 

Pagaralam,Kota Pagaralam mempunyai potensi sebagai sentral Pariwisata andalan di Indonesia. Ini terlihat dari Kota Pagaralam mempunyai tiga produk pariwisata yang siap di jual ke manca negara yaitu Agro Tourism (Wisata Pertanian), History Culture Tourism (Wisata Sejarah dan Budaya) dan Equitourism (Wisata Alam). Bahkan 10 Operator Tour Domestic dan manca negara seprti Malaysia, Singapura dan Fhilipina siap memasarkan Pariwisata Pagaralam ke Manca Negara.

Pariwisata Pagaralam mempunyai ciri khas sendiri, dan mempunyai potensi untuk menjadi andalan indonesia serta siap dipasarkan ke manca negara. Pariwisata Pagaralam mempunyai Produk-produk yang menjadi daya tarik para wisatawan asing maupun domestik, ketiga pariwisata ini harus menjadi fokus Pemerintah Kota Pagaralam yang mengembangkan Pariwisata Pagaralam. Kata juru bicara Departeman Budaya dan Pariwisata Vinsensius Jamedu sekaligus menjadi pendamping pada operator tour domestic dan manca negara yang tergabung dalam fam Tour ketika mengunjungi Kota Pagaralam.

Menurutnya Kota Pagaralam mempunyai sentral agro, budaya dan sejarah yang menarik serta mempunyai suasana alam yang sangat menonjol, banyak wisatawan asing maupun domestik sangat mengemari adanya wisata yang berhubungan dengan alam dan Sejarah Pagaralam memasarkan ke tiga produk Pariwisata tersebut sehingga menarik para wisatawan asing maupun domestic berminat datang ke Pagaralam.

dokumentasi Pribadi