Mendung menggelundung di atap Bumi
Menaungi titik-titik air yang tersublimasi
awan angkuh yang terus beriringan menyelesaikan arak-arakan
mengitari dunia yang kosong
bau angin yang terlalu khas telah menghujam aku
Menusuk Vena yang sedang asik menggeliat ditubuh ini
meringkis, tertetes bulir tak berdosa dipelupuk Angan
udara kesunyian menyingkap alur-alur kehidupan
Aku, hatiku terbawa Kelamnya hari yang semakin gelap
Lama Ku tunggui, namun tak Juga Jatuh menyentuh, membasahi
Dengki yang Kian aCuh berlari dari rinduku...
Bukan ditempat ku berpijak
Pergi menjauh membasahi bumi yang lain..
Saat Air menjatuhkan diri,
dihadapanku... didepanmu
Aku selalu Inginkan saat Itu...
[5 September 2009] miss the day... :')
Menaungi titik-titik air yang tersublimasi
awan angkuh yang terus beriringan menyelesaikan arak-arakan
mengitari dunia yang kosong
bau angin yang terlalu khas telah menghujam aku
Menusuk Vena yang sedang asik menggeliat ditubuh ini
meringkis, tertetes bulir tak berdosa dipelupuk Angan
udara kesunyian menyingkap alur-alur kehidupan
Aku, hatiku terbawa Kelamnya hari yang semakin gelap
Lama Ku tunggui, namun tak Juga Jatuh menyentuh, membasahi
Dengki yang Kian aCuh berlari dari rinduku...
Bukan ditempat ku berpijak
Pergi menjauh membasahi bumi yang lain..
Saat Air menjatuhkan diri,
dihadapanku... didepanmu
Aku selalu Inginkan saat Itu...
[5 September 2009] miss the day... :')
dalem nian kata2nyo. jadi inget pelajaran IPA kelas 4 tentang ujan. hha ha
BalasHapushue hue hue... kelAS 4 SD??? gIla lu ye wkwkwk
BalasHapus